Azalea : Stop
Thinking About You, But I Can't Do...
Main
Cast:
Kim
Key Bum
Amber
Liu
SHINee
member
F(x)
member
Ne baro yeopinde shimurughae.Aku tepat berada disampingmu tapi aku merasa sedih.Noryeoghae bwado biseutae.Meski aku mencoba menghilangkannya, semua tetap sama.Twing gyeo naon han jogag peojeul.Aku bagaikan potongan puzzle yang terbuang.
₰₰₰₰₰
Waktu terus berjalan, begitu cepat berlalu
sembari mengganti masa kemarin dengan masa sekarang, dan esok akan berganti
lagi menjadi masa mendatang. Tetapi kenapa hati ini tidak dapat berjalan
seperti layaknya waktu. Hati ini selalu sepi tidak ada yang menghuni, dulu,
sekarang, dan mungkin esok, semua tetap sama. Hampa!
Aku rindu~ Waktu, yang tak akan pernah kembali. Lembaran kisah, akan segera
usang atau menjadi kenangan, pahit…manis…gelap dan terangnya akan menjadi
cerita. Semua terangkum indah di benakku, dan tertata rapi di lembaran isi
hatiku. Tempat dimana selalu ada bayangmu~ Boo, tidakkah kau pernah
memikirkannya? Bagaimana nasibku tampa hadirmu? Bagaimana hariku? Aku kesepian.
“hyung, istirahat dulu, aku capek” rengek
seseorang
Capek? Bahkan rasa itupun aku tidak dapat
merasakannya. Apa aku sudah mati rasa disini?
“ya sudah,
istirahat saja. Aku belum capek Giant
baby” ucap Amber sembari meneruskan latihan dance. Sulli yang merengek barusan padanya tampak mendengus kesal,
ia berjalan kesudut dinding kaca, diikuti Victoria, dan Luna.
“Amber, sudah
hentikan! Kau terlalu berlebihan!” ucap Krystal dengan nada ketusnya. “ini
sudah 3 jam, kau bukan hanya menyiksa dirimu, tapi kami juga!” sambungnya
sambil menarik tangan Amber.
“lihat
mereka!” tunjuk Krystal pada yang lainnya
Amber
terdiam, menatap satu persatu membernya yang sudah terduduk lemas disudut
dinding kaca itu.
“unnie, istirahat dulu ne, Luna tau unnie kuat, tapi kita semua capek” ucapnya. Amber menoleh pada
Victoria umma, dia hanya diam sambil
menyerka keringatnya.
“masih mau
menyiksa kami eoh? Istirahat lah, aku
tau unnie sebenarnya juga capek,
jangan memaksakan diri terlalu keras” sindir Krystal sembari mencoba menasehati
Amber.
₰₰₰₰₰
Ibsureun dadgo misoneun meotgo,nan goyohae jyeosseo.Bibirku mulai tertutup, senyumku hilang dan aku jadi seorang yang pendiam.Seoro dareun got bara boneun nun.Mata kita yang menatap ketempat berbeda.Naman geureon geonji?Apa hanya aku yang merasakan hal seperti ini?~~
Cobalah lihat aku, cobalah pandang
wajah ku, lirik senyum ku dan maknai mata ku. Bisakah kau tebak, apa yang
kurasa? adakah kau mengerti tentang perasaanku walau hanya
setetes saja? Ya, kau tidak mengerti
dan mungkin tidak akan mengerti, karena selamanya kau tidak akan tahu.
Disini, di
tempat aku berada, aku tersenyum. Setiap saat mencoba untuk selalu menyambut
hari dengan bahagia, melupakan kesedihan,,, kesepian,, dan sakit yang ku rasa.
Namun, disini, dihatiku... ditempat kau berada dan menjadi milikku, aku
menangis. Senyum ini adalah palsu, mata ini sesungguhnya
menyimpan segudang air mata, mata yang menyembunyikan kesedihan.
“Hoii
Amber, kalian ada jadwal latihan ne?” tanya
Onew sunbae saat berpapasan jalan
dengan Amber.
“Nado Hoii oppa, keke~ ne, barusan
selesai, wae? SHINee sunbae mau memakai ruang latihan eoh?” tanya Amber saat ia lihat Taemin dan Minho menyusul tak jauh
dibelakang Onew.
“iya,
kita mau latihan, ah sudah jarang sekali aku melihatmu, habis ini mau kemana eoh? Ayo kita makan-makan dulu, Jonghyun
yang mentraktir” bisik Onew
“jinjja? Haha, baguslah, tumben sekali
Dino brother ku tidak pelit. Ckck” Amber menatap Taemin dan Minho yang baru
bergabung.
“Hoii
Amber llama, bagaimana khabarmu?”
sapa Minho oppa ramah sambil mengusap
kepala Amber seperti biasanya. Taemin hanya memberi hormat untuk menyapa nunna tomboynya itu. Maknae yang lucu.
“baik
oppa, ya sudah kalian masuklah,
member ku masih disana. Aku mau ke toilet sebentar. Annyeong oppa” pamit Amber.
Amber
masuk ke toilet, menuju westafel untuk mencuci muka yang sudah lusuh ini,
mengkilat karena keringat. Diusapnya mukanyadengan tangan, lalu menatap
bayangan wajahnya sendiri dicermin. Cukup lama ia terdiam, memperhatikan raut
muka nya sendiri, tidak ada yang berubah, baguslah. Ia perlahan berjalan keluar
toilet.
Dari
kejauhan ia dapat melihat seseorang berlari kecil menghampirinya, Jonghyun, Dino brothernya. Kenapa dia tidak
datang bersama yang lainnya? Pikir Amber.
“oppa, ayo buruan!” teriaknya sambil
melambaikan tangan. Jonghyun mempercepat langkahnya. Haha, lucu sekali sunbae dino nya ini, lihatlah bagaimana
ekspresi mukanya sekarang, nafasnya berburu seolah baru saja dikejar oleh
dinosaurus beneran.
“akh,
capek sekali, huft..” Jonghyun membungkuk sambil memegang lututnya, nafasnya
tak beraturan.
“ayo
oppa, nanti Onew oppa bisa ngamuk” ucap Amber sambil menarik pelan tangan Jonghyun. Keduanya berjalan pelan menuju ruang
latihan. Sepanjang perjalanan menuju ruang latihan, Jonghyun tak henti-hentinya
mengomel bagaimana capeknya ia, dari Jepang langsung disuruh latihan. Ckck,
tingkahnya lucu sekali. Tapi jujur saja, Amber kasihan melihatnya!
“Latihan,
latihan dan latihan terus, dia gak berhenti untuk menyibukkan diri. Aku tahu
dia pasti capek, aku tahu jelas kenapa dia melakukan ini, dia ingin melupakan semua kesedihannya, tapi justru,, hiks,,
melihat sikapnya begini justru membuat kami sedih” ucap Victoria yang selama
ini terlihat paling tegar dibalik sosok keibuannya.
“selalu
bersikap baik-baik saja, padahal sebenarnya? Hampir tiap malam aku mendengar
dia menahan tangis, sakit, kenapa Amber unnie
gak bisa berbagi sama kita semua, aku ingin sekali menghiburnya, tapi,,
hiks...” air mata Luna pecah tak terbendung. Sulli dan Victoria ikut menangis
sembari memeluk erat Luna
“pabo, apa dia pikir kita semua gak bisa
merasakannya? Apa dia pikir hanya dia yang sakit? Pabo!” ucap Krystal
Onew,
Taemin dan Minho hanya terdiam mendengar cerita hoobae grup nya itu. Segitu rumitkah masalah ini? Masalah yang juga
bersangkut paut dengan mereka, lebih tepatnya dengan salah seorang member
mereka, Key.
“Amber!!!”
teriak Jonghyun
Sontak
ke 7 orang ini menoleh kepintu ruang latihan, dilihatnya Jonghyun yang berlari
menyusul Amber.
“apa
Amber hyung mendengarnya? Matilah
kita” Sulli menghapus air matanya, ekspresi wajahnya berubah panik, begitupun
dengan ekspesi yang lainnya. Mereka serentak bangkit dan berjalan kearah pintu.
Sosok Jonghyun tadi sudah menghilang, mungkin saja ia berusaha mengejar Amber.
“unnie, bagaimana ini?” tanya Luna
sesegukan. Victoria hanya menggeleng, ia sendiri juga tidak tahu harus bersikap
bagaimana. Ia yakin, Amber pasti mendengar semuanya.
Boo,,, ~
aku hanya manusia biasa, aku punya daya dan kemampuan, tapi aku juga punya
keterbatasan. Aku lelah dengan semua ini, aku lelah memasang senyum di wajah
ini, aku lelah menyembunyikan air mata ku, aku lelah membuat wajah ku slalu
ceria, sungguh aku lemah menghadapi semua ini sendirian. Berapa lama lagi Boo,
aku ingin kembali berada disisimu.
Tidakkah kau melihat tadi, semua menangis
karena mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja, tapi kenapa mereka
mengkhawatirkan aku? Seolah aku sedang tidak baik-baik saja. Jangan membuatku
semakin menyusahkan mereka, Boo. Ayolah, jemput aku dan bawa aku bersama mu.
“Amber!!!”
suara itu masih saja terdengar, makin lama makin terdengar jelas. Semakin
dekat, dan.. sebuah tangan berhasil menggapai tangan Amber dan menahan langkahnya.
Segera Amber menghampus sungai kecil dikedua pipinya.
“wae oppa?” tanya Amber senatural
mungkin, menatap Jonghyun yang sudah kehabisan nafas karena mengejarnya barusan.
Mianhae oppa~
“jangan
berbohong, kalau kau sedih tunjukkan saja, jangan bersikap seperti ini. Ayo,
aku perlu bicara banyak hal dengan mu” tampa menunggu persetujuan Amber,
Jonghyun sudah menarik tangan yeoja itu
kesuatu tempat.
“aishhh,
kenapa seharian ini aku selalu berlari?” keluh Jonghyun, sedikit membuat Amber
tertawa kecil.
“mian oppa” ucap Amber merasa bersalah
karena sudah membuatnya berlari. Amber hanya menurut kemana oppanya itu akan mengajaknya, tapi, tunggu! Sepertinya Amber tahu kemana kaki
ini akan berhenti melangkah.
“oppa..” gumam Amber lirih.
₰₰₰₰₰
Good thing gone bad nugungauiSemua hal baik telah menghilang, yang tersisa hanyalah lelucon dari orang tidak sopanShimsulnoriya nan gayahae dasi ne gyeoteAku harus kembali ke sisimuGipeun nunmureul geonneo baram buneun, samag gateun oeroumeulMenyeberangi air mata ini, melewati gurun kesepianJinaneun naui balgeoreum kkeute kkog isseojwoAku mohon kau ada disana diakhir dari langkah kakiku~~
“She is my baby” “He is my boo” Ingatan
kenangan itu kembali menggempur ingatan ku, untuk pertama kali nya Key oppa menyebut
ku dengan panggilan “baby” di self kamera Krystal. Perasaan itu, perasaan yang
sama saat pertama kali aku mendengar panggilan itu, seakan kembali menghinggapi
ku, mengembalikan aku ke masa itu.
“oppa... hiks,, Key oppa!! Jeongmal,, jeongmal bogoshippo oppa!” Amber tak dapat
menahan tangisnya, sekuat apapun ia mencoba, tangis itu pecah tak terbendung.
Jonghyun
segera menangkap tubuh Amber, menahan agar tubuh itu tidak jatuh begitu keras
ke gundukan tanah itu. Jonghyun hanya terdiam, memperhatikan gundukan tanah
merah yang sudah kering ditumbuhi rerumputan. Tak terasa, 2 bulan sudah
berlalu. Key, dongsaeng tersayangnya
sudah pergi dan menetap di bawah gundakan tanah dihadapannya sekarang.
“oppa, Key oppa.. hiks.. Key oppa,, my
boo.. jahat! Kau jahat! Aku benci, jeongmal!”
Amber memukul-mukul gundukan tanah itu. Air mata yang selama ini berusaha ia
tahan didepan orang lain, kini pecah sudah nyaris tak terbendung. Isakan
tangisnya, menggoyahkan pendengaran setiap orang yang ada disana, tidak hanya
Jonghyun. Tetapi juga SHINee member dan f(x) member yang sudah berada disana, tampa
Amber sadari kehadiran mereka.
“harusnya
dulu aku tidak mengizinkan mu, harusnya dulu aku lebih egois dari pada mu!
Hiks,,, kau jahat Boo! Kau bilang ingin selalu disisiku, menemani ku, menjaga
ku, berantem dengan ku, tapi kenapa kau pergi secepat ini eoh? Apa kau sudah bosan dengan ku? Kenapa kau tidak bilang!!! Aku
benci!!” Amber menggenggam kuat tanah kuburan itu, mengotori kedua tangannya,
tapi sama sekali ia tidak peduli.
“unnie... uljima” lirih Luna lalu berlari
memeluk Amber. “uljima unnie, Key oppa pasti sedih melihat unnie begini” ucapnya mempererat
pelukannya. Diikuti oleh membernya yang lain.
Onew menatap
satu persatu rekannya itu, hatinya sakit. Melihat gundukan tanah yang 2 bulan
lalu itu masih basah, kini sudah mengering. Betapa hancur hatinya, sosok Key, dongsaeng yang sangat disayangi nya
pergi meninggalkannya begitu saja. Kekosong yang ditinggal Key begitu kentara,
hingga kekosongan itu belum tergantikan juga.
“Key, aku yakin dari sana kau melihat kami.
Apa sekarang kau sedang menangis? Lihatlah, dia begitu lemah Key. Dia
merindukan kehadiranmu. Amber yang tomboy, ternyata sangat sensitif, dan kau
benar, dia terlihat jelek saat menangis. Karena itukah kau tidak ingin
melihatnya menangis? Hiduplah dengan tenang dialam mu yang baru Key, begitupun
kami, meski begitu sulit untuk melupakan mu, kami akan tetap terus melanjutkan
sisa hidup yang kau iri-kan ini. Selamanya, kau akan tetap hidup dihati kami,
saranghaeyo nae dongsaeng, Kim Kibum”
Flashback
“Heii
baby Liu, kau tau betapa jeleknya
wajah mu sekarang? Aishh siapa bilang kalau kau ini tampan? Cih, sepertinya
mata mereka bermasalah!” Ucap Key
“mwo?? Yakkkk, Kim Kibum!! Mata mereka
yang bermasalah atau mata mu yang bermasalah hah?” Balas Amber tak terima
dikatakan begitu.
Key
semakin menjadi-jadi “aku hanya bicara jujur, kau sama sekali tidak tampan! Ya,
paling tidak dimata ku” namja itu
perlahan mendekati Amber, ia membungkukkan sedikit badannya kearah Amber “kau
tau baby, dimata ku kau itu cantik”
Chu~
Amber
terngaga, ia hanya diam mendapat ciuman dadakan itu. Ciuman hangat yang mampu
membuatnya meninggalkan tempat ia berada untuk sesaat, membawanya ke sebuah
dunia baru, dimana hanya ada dia dan namja-nya.
Key.
₰₰₰₰₰
“Boo,
kenapa kau menyukai ku?” tanya Amber
“kenapa?
Sekarang aku tanya, kenapa kau menyukai ku eoh?”
Key balas bertanya, Amber melepaskan dirinya dari pelukan Key.
“ng,,
molla, aku sendiri tidak tahu kenapa
aku menyukaimu. Aneh, bukannya semua orang punya alasan? Jika dilihat, kau
bukan tipe ku, ckck,, kenapa aku menyukai mu eoh?” ucap Amber mengusap pipi Key.
“Ha-ha,
apa kau pikir kau ini tipe ku? Ani, kau
sama sekali bukan tipe ku, kalau aku mau, bisa saja aku mencari yang lebih
cantik dan yang jelas lebih feminin dari mu” ucap Key. Amber menatapnya tajam,
jelas sekali raut kesal diwajahnya.
“ya
sudah, kenapa kau tidak cari saja yeoja seperti
tipe mu itu” Amber melipat kedua tangannya didada.
“Ha-ha,
sekarang aku tanya lagi, kenapa kau tidak cari saja namja seperti tipe mu?” skak,
Amber tidak bisa menjawabnya. Key hanya tertawa kecil, perlahan ia
mendekati Amber, menangkup kedua pipi Amber.
“dengarkan
aku, memang aku memiliki keinginan sendiri mengenai tipe idealku, tapi apa yang
menjadi keiinginanku belum tentu itu adalah hal yang aku butuhkan. God give us
what we need, not what we wants. Arraso?”
jelas Key.
“jinjjayo? Arraso my boo” ucap Amber,
seukir senyuman manis terukir diparas tampannya.
“aigoo, yeoja paboya~” ucap Key, lalu
mengecup bibir Amber.
₰₰₰₰₰
“baby, lihat bunga itu” tunjuk Key
pada sebuah bunga liar yang bermekar memenuhi taman Daegu. Amber melihat kearah
tunjuk Key.
“bunga? Ng, bukannya itu bunga liar?
Wae Boo?” tanyanya bingung.
Key menarik tangan Amber mendekat
kearah bunga-bunga cantik itu “Hm, bunga liar. Azalea, namanya Azalea, bukankah
nama yang begitu cantik? Kau tahu sayang apa arti bunga ini?” tanya Key.
Gadisnya itu hanya menggeleng bingung.
“Meskipun
ini bunga liar, yang ada bukan karena diadakan, hadir bukan karena dihadirkan.
Namun azalea begitu apa adanya, sehingga begitu mudah untuk dipahami, namun
nyatanya begitu sulitnya kita untuk bisa mencoba memahaminya” jelas Key.
“ng,
oppa.. maksudnya apa?” tanya Amber
polos. Ia benar-benar tidak mengerti soal bunga. Key menatapnya, sebuah senyum
mengembang diwajahnya.
“Listen me baby, Azalea mengajarkan kita
soal pemahaman dan keikhlasan. Meskipun kehadirannya hanya dianggap sebagai tanaman
liar, yang tidak dirawat seperti mawar ataupun melati. Walaupun tidak ditanam
ia tumbuh, meski tidak disirami ia mekar, namun azalea selalu menyejukkan dan
meninggalkan kesan indah.” Amber hanya
mengangguk, menunggu kelanjutan penjelasan Key.
“Sama
seperti mu, sayang” ucap Key tiba-tiba.
“Me??
Ma-maksud oppa?” tanya Amber makin
dibuat bingung.
Key
bangkit, menatap dalam pada kedua mata gadisnya itu “Bunga yang kuat, sama
seperti mu. Meski kau lain dari yeoja lainnya,
namun jika orang mau mencoba memahami sifat dibalik ketomboy-an mu, maka orang
itu akan dapat melihat bagaimana cantiknya dirimu yang sebenarnya. Bunga liar
ini mengajarkan kita bagaimana untuk menjadi kuat, saling memahami dan ikhlas.”
“hm,
arraso oppa. Lalu, maksudnya ikhlas??”
tanya Amber lagi. Key hanya diam, menatap Amber dan mekaran bunga azalea
bergantian.
₰₰₰₰₰
“heii Mrs.
Liu, ng,, jika kelak kematian itu datang, biarkan aku yang pergi duluan. Jangan
biarkan aku menderita hidup tampa mu, baby” ucap Key tiba-tiba.
“aniyo, jangan bicara seperti itu!!” ucap
Amber, parasnya sontak berubah sendu. Key hanya tertawa sembari mengusap pipi
Amber.
Flashback End
Kau egois Boo, egois! Bagaimana bisa kau
memutuskan untuk pergi duluan? Tidakkah kau berfikir betapa sakitnya aku?
Tidakkah kau berfikir bagaimana hari ku tampa mu? Kenapa kau hanya memikirkan
diri mu sendiri? Boo, kenapa kau tidak mengajakku eoh?aku tidak mau sendiri,
aku mau selalu bersama mu, tidak peduli dimanapun itu, asal ada kau aku
bahagia. Boo, jemput aku...
Tidakkah kau ingin aku menemanimu disana
eoh? Apa kau tidak kesepian seperti ku? Apa kau senang disana? Aku menderita
Boo... tampa mu, aku sulit untuk menjadi apa-apa, karena nyatanya aku tidak
bisa apa-apa tampa mu. Aku sudah mencoba, STOP THINGKING ABOUT YOU, BUT... I
CAN’T DO...
Neo geureol su inni oeropji anke?Bisakah kau menghilangkan kesepian ini?Neo geureol su inni nunmuri meotge?Bisakah kau menghentikan lesakan air mata ini?Uri soseorui ending page?Saat kita sampai pada halaman terakhir cerita kita?Hamkke neomgimyeon museun yaegilkka?Cerita seperti apakah selanjutnya yang akan terjadi?Neon gabwanni meonjeo? nae moseup eottae?Sudahkah kau melihat kesana? Seperti apa aku?Neon gabwanni meonjeo? na nuneul tteul ttae?Sudahkah kau pergi ke sana? Saat aku membuka mataSueobsi sseotdaga jiwojin geu wieAku berharap kisah kita tetap tertulis rapiUri sarangi namgil gidaehaeMeski berkali kita coba hapus dan tulis kembali~[F(x)- Ending Page]~
Boo, kini aku paham apa maksud bunga Azalea yang sempat kau ceritakan
dulu. Bukankah makna sesungguhnya “take care your self for me” bunga keikhlasan, apa kau menyuruhku untuk
mengikhlaskan semuanya? Apa waktu itu kau sedang memberi ku isyarat? Maaf Boo,
aku tidak peka.
When you leave
weary of me,
though I die, I’ll not let one tear
fall~
Aku
mencoba ikhlas Boo, tapi itu sulit. Sepertinya kau salah, aku bukan Azalea,
karena nyata nya aku tidak sekuat Azalea...
END
Haha,
hancur... hancur...
Gw
kek’a emang gak bakat bikin FF, ckck... apalagi genre beginian.
Soal
kematian Key, gw gak mau ngejelasin kenapa. Itu terserah imajinasi kalian
seperti apa, bayangkan sendiri. Bukan apa-apa, tapi gw gak tega menceritakan
kenapa Key meninggal.
Thank’s
udah mau ngebaca FF jelek ini ^^